Hari Pertama Bersama Wreksodiningrat 23

Gugus Wreksodiningrat dikenal dengan gugus teknik, karena semua anggotanya bertempat di kompleks Fakultas Teknik UGM. Gugus ini berjumlah 30 kelas. Aku menjadi bagian dari gugus Wreksodiningrat 23 dengan Kak Ervan Maulana dan Kak Ajeng Prilla sebagai kofasku dan 43 teman-teman baru ku. Gugus Wreksodiningrat ditempatkan di Jurusan Teknik Industri ruang M.4. Wreksodiningrat 23 menjadi kelurga baru pertamaku di lingkungan UGM. Cerita kami (aku dan gugus Wrekso 23) benar-benar mulai terbentuk ketika PPSMB hari pertama. Dimulai dari kebersamaan kami panas-panasan di lapangan GSP dan jalan bareng ke kompleks teknik dari GSP. Pada perjalanan itulah mulai ada perkenalan, saling sapa, dan membantu meski kita benar-benar merasa orang baru terhadap satu sama lainnya (karena belum ada yang pernah kenal sebelumnya).

Sampai di ruang M.4 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, kami diberikan waktu beristirahat sebentar, lalu dimulai dengan perkenalan. Sungguh, masih bingung menghafal 43 wajah teman-teman baruku ini. Adanya dari hari 1-6 PPSMB , masih aja ada yang lupa atau kebalik nama dan wajah mereka. Hal yang paling membuat senang di PPSMB Palapa adalah kemampuan kakak-kakak cofas membuat atmosfer amasa orientasi ini lebih menyenangkan. Contohnya waktu perkenalan saja kita diminta memperkenalkan diri, nama, asal, fakulats disertai gaya tertentu yang khas pada diri kita. Hal itu juga bisa menambah keakraban dan tentunya membuat kita agar lebih ingat dengan teman-teman dengan gaya khasnya. Selain perkenanlan di hari pertama, kami juga diminta random menceritakan pengalaman pembukaan PPSMB. Wajar sih, masi malu-malu jadi ada yang ditunjuk, ada juga yang berani tampil hehe.
Setelah pengkondisian, kakak-kakak kofas membagi kami menjadi beberapa kelompok. Nah, cara pembagian kelompok juga unik dan menyenangkan, yakni dengan metode “angin berhembus”. Jadi, kakak kofas akan memberikan instruksi bagi siapa saja yang masuk dalam krteria yang dikatakan untuk berpindah tempat, lalu barulah dihitung sesuai jumlah kelompok yang diminta. Meski terkesan sederhana, tapi jujur aku menikmati banget mainan angin berhembus ini, soalnya kita konsentrasi juga dengan kriteria yang diucapkan kakak kofas (apakah kita termasuk atau enggak) terus kita juga harus cepat ambil keputusan untuk segera berpindah atau tidak.

Kelompok pertama yang dibuat ini, membahas tentang barang khas dari daerah setempat. Semua maba langsung mengambil harta karun dari masing-masing tasnya. Semuanya tumpah ruah, dan terbitlah cengkerama dari masing-masing kelompok. Kelompokku waktu itu ada yang bawa patung, kain ulos, geplak, salak, nopia, dan lain-lain. Pokoknya benda-bendanya beragam banget. Akhirnya diputuskan untuk perwakilan kelompok mempresentasikan salah satu barang khas di kelompoknya. Perwakilan dari kelompok ada yang mempresentasikan tentang kain ulos, cincin akik, hingga belalang goreng. Semua maba antusias menyaksikan teman-temannya presentasi, kekeluargaan mulai muncul, banyak yang saling bertanya, atau hanya sekadar berkomentar.

Selanjutnya, materi diisi dengan penamplan presentasi dan video mengenai ditmawa, peraturan rektor, dan hal-hal lain yang berbau resmi. Meski terkesan monoton, tapi sebagian besar dari kami tetap menikmatinya. Tak jarang di sela-sela presentasi kofas kami memberikan selingan video atau cuplikasn film, disertai lagu-lagu. Jadi, suasana boringnya hilang deh. Setlah diisi materi resmi, tiba saatnya game lagi..yuuhuu..gamenya sekarang bermodel seperti game show “rangking satu” Kami disuruh berbaris mirip dengan di tayangan televisi sambil membawa beberapa lembar hvs putih dan spidol. Pertanyaannya langsung dibacakan kofas dan kami hanya diberi waktu 10 detik untuk menjawab. Bagi peserta yang menjawab salah langsung gugur dan tak boleh ikut bermain lagi. Pertanyaan yang diberikan berupa pertanyaan substansif yang jawabannya ada di presentasi dan modul-modul PPSMB. Meski sudah diberikan tugas PPSMB, sudah lihat presentasi juga tapi masih banyak yang berguguran di ronde pertama. Akhirnya barulah ketika ronde kelima didapatkan pemenang nya yakni satu teman dari Sekolah Vokasi D3 Ekonomi yang bernama Hilda.

Sesi istirahat dan makan siang juga dijadikan sarana pengerat kekeluargaan Wreksodiningrat 23. Kami selalu makan siang bersama membetuk lingkaran besar, yang kadang juga nggak beraturan bentuknya hehe. Di sana kami saling bercanda, mengobrol, tukar ilmu dan pengalaman. Oh, ya Wreksodiningrat 23 juga punya ketua kelas yang bernama Agung Pambudi dari Fakultas Pertanian. Agung Pamuji ni maba yang lulus tahun 2015, jadi banyak dari kami yang memanggilnya mas Agung. Mas agung termasuk orang yang mudah membangkitkan candaan dan membuat antar teman saling akrab.

Seusai break, kegiatan dilanjutkan lagi dengan diskusi panel dengan pembagian kelompok seperti metode sebelumnya. Tetapi, sesi itu tidak serta merta langsung dilaksanakan tanpa icebreaking dari kakak-kakak kofas. Kak Ervan Maulana adalah kofas yang paling sering mengajak kita goyang bareng. Enak sih diajak goyang bareng dengan beragam versi,yang lama kelamaan membuat seluruh anggota Wrekso 23 menjadi orang yang anti jaim dengan goyang. Selain itu, dengan gerak-gerak badan memang bener buat memecah kejenuhan dan kekauan otot yang hanya duduk atau berdiri terus. Salut sama kakak-kakak kofas yang udah kreatif buat gerakan-gerakan, goyang, yel-yel, dan lainnya.
Lanjut, ke acara utama di sesi siang yakni diskusi panel yang mengangkat permasalahan tentang toleransi. Sebelum diskusi dimulai, kita diberikan tayangan dahulu yang mengantar kita ke ranah topik yang akan diperbincangkan. Diskusi tentang toleransi ini cukup seru, semua maba di tiap kelompok berpendapat dan saling memberi solusi. Kelompokku mendapat spesifikasi tema tentang toleransi antar budaya. Dengan membahas toleransi secara intens dengan teman-teman baru yang berasal dari adat isitiadat, kebiasaan, dan suku bangsa yang berbeda membuat wawasan ini semakin terbuka. Kita jaid lebih mengenal satu sama lain dengan baik. Toleransi juga bukan berarti kita mengikuti, tetapi kita memberikan mereka hak yang sama dengan landasan telah melakukak kewajiban. Usai diskusi di tiap kelompok, seperti biasa ada perwakilan yang membacakan dan menjelaskan hasil diskusi di depan seluruh kelompok. Sesi tanya jawab menjadi yang paling menarik dan ditunggu-tunggu, karena menjadi wadah para mahasiswa baru untuk sharing informasi dan pengalaman.

Yap, seperti itulah rangkaian kegiatan selama PPSMB hari pertama bersama Wreksodiningrat 23. Acara orientasi yang kemas dengam menarik ini membuat kami berangkat dan pulang PPSMB dengan senyum bahagia. Suasana yang dibuat penuh keceriaan, tidak terlalu serius, tetapi maknanya tetap didapatkan. Aku juga mendapatkan pengalaman berharga yang pertama untuk berkumpul dengan teman-teman baru dari sabang sampai merauke, dengan polah tingkah dan keunikan masing-masing. Di sini kami saling berbagi bersama, belajar bersama, bergaul dan tidak membedakann asalmu dari mana? Tapi PPSMB ini terutama Wreksodiningrat 23 merangkul semuanya dengan keceriaan dan kekeluargaan

Leave a Reply

Your email address will not be published.